EVALUASI PEMBELAJARAN
OLEH :
H A S R I
092 214 019
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan penulis sampai pada batas waktu yang diitentukan.
Tidak lupa pula kita kirimkan shalawat kepada nabi Muhammad saw yang telah membawa perubahan besar-besaran dimuka bumi ini.
Sejak penyusunan makalah ini,tidak sedikit hambatan yang diialami. Namun akhirnya penulis dapat mengatasi berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makassar ,17 April 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. I
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
C .Tujuan ……. ……………………………………………………… 1
D .Manfaat ………. …………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Penilaian Kinerja . ………..............……………………………… 3
B.Penilaian Portofolio........................... …………………………….. 6
C. Penilaian Autentik..............................……………………………. 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ………………………………………………………… 10
B.Saran ………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA …………………...……………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar dan pembelajaran penilaian merupakan komponen yang sangat penting,upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian.Keduanya saling terkait ,sistem pembelajaran yang baik akan meningkatkan kualitas belajar yang baik.selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang dalam memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik.Namun penilaian yang berdasarkan pendekatan konvensional seperti penggunaan tes terstandar layaknya tes tertulis dan pilihan ganda belum memberikan gambaran yang lengkap/komprehensip tentang kemampuan individu baik dari aspek kognitif,psikomotor,dan afektif.Oleh sebab itu ,penilaian kinerja menjadi alternatif untuk mengungkap secara utuh kemampuan individu tersebut dan sangat cocok untuk diterapkan dalam penilaian kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apakah penilaian kinerja itu dan penerapannya dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah?
2. Apakah penilaian portofolio itu serta manfaatnya dalam peningkatan proses belajar dan pembelajaran di sekolah?
3. Apakah penilaian autentik itu dan penerapannya dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penilaian kinerja dan penerapannya dalam sekolah.
2. Untuk mengetahui definisi penilaian portofolio dan manfaatnya dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah.
3. Untuk mengetahui definisi penilaian autentik dan penerapannya dalam proses belajar dan penbelajaran.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi penilaian kinerja dan penerapannya dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah.
2. Dapat mengetahui definisi penilaian portofolio dan manfaatnya dalam proses belajar siswa
3. Dapat mengetahui definisi penilaian autentik dan penerapannya di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian Kinerja
Kecenderungan pengunaan penilaian kinerja dewasa ini secara luas dalam lingkup pendidikan,berawal dari rasa tidak puas terhadap pengunaan penilaian tunggal berupa tes baku yang tidak ampu menampilkan kemampuan belajar secara holistik.dalam knteks yang dimaksud dengan penilaian tunggal adalah tes bakuyang secara tradisional digunakan untuk mengukur perkembangan belajar yang pada umumnya berbentuk tes objektif.Tes objektif hanya memungkinkan peserta tes untuk memilih satu pilihan jawaban yang benar.Format tes baku biasanya berbentuk pilihan ganda ,satu butir disediakan tiga atau lima kemugkinan jawaban.Sebelum digunakan tes-tes ini distandarilisasikan.
Salah satu cara penilaian yang banyak digunakan untuk menentukan kemampuan seseorang adalah penilaian kinerja.Kemampuan dalam arti tidak hanya dipandang sebagai kemampuan kognitif saja,tetapi termasuk kemampuan psikomotor,dan afektif prseerta didik.Dari hal tersebut dapat didefinisikan bahwa penilaian kinerja adalah sebagai suatu cara atau proses pengumpulan data dengan cara yang sistematis untuk membuat keputusan tentang individu yang diamati.Ada lima hal utama yang tersirat dan tersurat pada definisi tersebut ,yaitu proses,pengumpulan data, pengamatan sistematik,integrasi data,dan keputusan individu.Kinerja individu merupakan performansi maksimal yang ditunjukkan sebagai akibat dari suatu prpses belajar.Penilaian terhadap proses atau karya individiu merupakan suatu ciri dalam penilaian kinerja karena sifatnya yang individual,setiap individu dapat menunjukkan kemampuan kinerjanya secara maksimal mungkin melalui ketrlibatannya dalam proses ataupun produk yang dihasilkannya.penilaian kinerja sangat terkait dengan teori belajar sebagai landasan psikologisnya.Teori belajar fleksibilitas kognitif dari R.Spiro (Zainul 2001), menegaskan belajar pada dasarnya sesuatu yang komleks dan tidak terstruktur.Proses belajar berarti tak pernah berakhir, selalu ada proses adaptasi dan selalu berubah,oleh karenanya penilaian dibutuhkan untuk menyertai seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran.
Asumsi- asumsi dan Karakteristik Penilaian Kinerja
Gagasan penilaian autentik atau alternatif termasuk penilaian teman sejawat sebagai penilaian kinerja di kembangkan dalam rangka memenuhi tuntutan diterapkannya standar kmpetensi digunakan sebagai acuan oleh lembaga pendidikan dalam proses pendidikannya.Asumsi-asumsi yang digunakan ,yaitu:
1. Pengetahuan itu dikonstruksi.
2. Tugas yang bermanfaat.
3. Penilaian yang baik meningkatkan pengajaran.
4. Kesepakatan kriteria mendorong belajar.
Mardapi (2004) mengemukakan karakteristik penlaian berbasis kompetensi yang meliputi;
1. Hasil belajar merupakan kemampuan atau kompetensi yang dapat di demonstrasikan .
2. Kecepatan belajar pebelajar berbeda dalam mencapai ketuntasan belajar.
3. Penilaian hasil belajar menggunakan acuan kriteria.
4. Adanya program pembelajaran remedial dan pengayaan.
5. Pengajar atau pendidik merancang pengalaman belajar peserta didik.
6. Pembelajaran mencakup aspek afektif yang terintegrasi dalam semua bidang studi.
Penilaian kinerja membutuhkan kinerja seseorang yang secara kualitatif berbeda dengan tes pilihan ganda. Salah satu perbedaanya adalah kebergantung butir secara lokal .pada tes tradisional , butir satu denganyang lain independen. Dalam pengertian besarnya peluang menjawab benar butir satu dengaan yang lainnya adalah independen.Tidak demikian halnya dengan penilaian knerja butir satu dengan yang lainnya bergantung.Selain itu pada penilaian kinerja ,seseorang dapat disuruh untuk melakukan respon ganda terhadap suatu pernyataan sesuai dengan suatu kebutuhan tertentu (Yen 1993) .respon ganda ini merupakan informasi yang membutuhkan untuk menentukan kinerja seseorang dalam bidang tertentu.Oleh karena itu,tidak pada satu dimensi pada tes tradisional.Untuk ,menguraiakn salah satu aspek yang dapat dijadikan sebagai objek penilaian kinerja,yaitu tugas (task) dan rubrik,log dan jurnal.
1. Tugas dan rubrik
Tugas dikatakan sebagai task dengan kriteria penilaianya berupa rubrik.bentuk-bentuk tugas dapat berupa suatu,objek,pameran,portofolio,atau tugas yang mengharuskan pebelajar memperhatikan kemampuan menagani hal-hal yang komleks melalui penerapan dan keterampilan nyata. Rubrik merupakan sarana panduan atau pedoman untuk memberi skor , yang jelas yang disepakati pendidik dan peserta didik.Ada dua macam rubrrik ,yakni rubrik holistik dan rubrik analitik.rubrik holistik adalah rubrik yang bersifat menyeluruh artinya suatu rubrik dipakai untuk pedoman menilai semua aspek atau komponen hasil kerja pebelajar,sedangkan rubrik analitik adalah rubrik yang disusun sesuai dengan tia-tiap komponen yang bersesuaian antara pedoman penskorandan dimensi kinerja yang diukur,sehingga dimungknkan dalam suatu unik pengajaran terdiri beberapa rubrik yang berbeda-beda panduan penskorannya.Rubrik dapat dikembangkan berdasarkan dua standar,yakni standar isi dan standar yang berkaitan dengan dimensi belajar.
2. Log dan Jurnal
Log dan jurnal belajar merupakan sarana kunci bagi pebelajar untuk mendokumentasikan dan mereflisikam pengalaman belajarnya. Log dan jurnal belajar juga digunakan untuk membuat laporan pribadi (self- report) yang isinya membuat catatan ringkas tentang materi pelajaran yang sedang d pelajari. Hal –hal yang dimasukkan dalam log antara lain mencakup materi pelajaran tentang; apa yang sudah dibaca, hasil pengamatan dari hasil percobaan, pemecahan masalah yang matematis, daftar bacaan yang telah dibaca di luar yang dipersyatatkan, pekerjaan rumah yang telah diselesaikan,atau catatan tentang sesuatu yang lain karena pinjam-meminjam. Sedangkan jurnal belajar merupakan prosedur laporan pribadi dimana pebelajar mencatat secara naratif terkait dengan materi pelajaran yang sedang di pelajari. Jurnal sifatnya lebih deskriptif , lebih panjang lebih leluasa bila dibangdingkan dengan log.
B. Penilaian Portofolio
Para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mendifinisikan portofolio . Mereka melihat dari latar belakang keilmuan yang mereka miliki. Walaupun demikian ,dari beberapa definisi tersebut muaranya memang mengerucut pada satu pandangan ,yaitu kumpulan karya terbaik yang dimilikimoleh seseorang.Pandangan yang melihat portofolio secara umum ,dikemukakan oleh Collins (1992) , yang mendefinisikan portofolio sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang dikumplkan untuk tujuan tertentu. Yang mengumpulkan bukti tersebut , bisa saja perorangan atau organisasi. Dengan demikian , dari sudut pandang ini portofolio lebih menekangkan pada bukti oleh seseorang atau organisasi yang mencermingkan hasil karya terbaik mereka selama kurun waktu tertentu . kemudian , Popham (1999) mengatakan bahwa portofolio merupakan kumpulan pekerjaan seseorang.Dalam konteks pendidikan,misalnya portofolio bisa saja dimiliki oleh sisw, guru, maupun institusi yang lebih tinggi yang merupakan bukti terbaik mereka dalam melakoni kehidupan dalam konteks pendidikan. Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat ditarik sebuah benang merah khususnya dalam konteks pendidikan , bahwa portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan terbaik yang dimiliki siswa baik berupa pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, yang paling berarti sebagaihasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian portofolio adalah ;
1. Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan.
2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus di kumpulkan.
3. Mengumpulkan dan menyimpan hasil karya.
4. Menentukan kriteria untuk menilai portofolio.
5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil porotfolio.
6. Merengcanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai.
7. Dapat melibatkan orang tua dalam menilai portofolio.
Menurut Kemp & Toperoff (1998) menemukakan beberapa karakteristik dari portofolio, yaitu :
1. Portofolio merupakan model penilaian yang menuntut adanya kerja sama antara siswa dan guru.
2. Portofolio bukan sekedar koleksi tugas siswa , tetapi merupakan hasil seleksi dimana siswa dilibatkan dalam memilih dan mempertimbangakan karya yang akan dijadikan bukti dalam portofolio.
3. Portofolio merupakan hasil karya siswa yang menunjukkan perkrmbangan dari waktu kewaktu.
4. Isi kriteria penyeleksian dan penilian portofolio harus jelas bagi guru dan siswa dalam proses pelaksanaannya.
Manfaat yang diperoleh dalam menggunakan portofolio sebagai salah satu alat penilaian , dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan oleh Barenson & Certer (1995), yaitu:
1. Menggambarkan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membengkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggungjawab siswa untuk belajar.
Menilai portofolio bukanlah suatu hal yang mudah,sebab tidak ada dua portofolio yang sama persis. Hal ini disebabkan siswa mengumpulkan dan menyajikan mengenai apa yang meraka sudah kuasai dan ditata secara khas menurut pribadi masing-masing. Pembelajaran yang menerapakan penilaian portofolio tidak memerlukan nilia yang permanen. Karena sifat dari penilaian portofolio adalah bagian dari keseluruhan proses pembelajaran, cara yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memberi nilai sebagai bukti siswa telah menguasai suatu program atau mata pelajaran tertentu yaitu dengan menggunakan rubrik penskoran.
C. Penilaian Autentik
Penilaian autentik sebagai salah satu dari pendekatan penilaian dapat dijadikan alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar siswa secara lebih komprehensif dan objektif mengigat penilaian autentik yang lebig secara akurat mencermingkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan (Hart, dalam jacob, 2004) .penilaian autentik yaitu suatu penilaian yang melibatkan siswa dalam tugas- tugas autentik yang bermanfaat, penting dan bermakna (Hart,1994). Berbagai tipe penilaian autentik menurut Hibbard (2000) yaitu ; penilaian kinerja, obsevasi dan pertayaan, presenrasi dan diskusi, proyek dan insvestigasi, dan portofolio dan jurnal.
Howey,et all. (Jacob 2004;9) menyatakan ada lima alat yang dapat digunakan untuk penilaian autentik, yaitu ;
1. Kasus, misalnya untukmengembangkan dan megakses kemampuan guru sebagai pengambil keputusan.
2. Portofolio untuk mereflisikan guru sebagai seorang pelajar/ siswa kontinu tetap mereflisikan pada praktik.
3. Refleksi memperlihatkan kinerja mengajar dan refleksi memperlihatkan guru sebagai artis.
4. Penelitian tindakan berupa penelitian dan inquiry mengembangkan guru sebagai saintis sosial dan analis.
5. Proyek perubahabn sekolah dan kelas yang mengarahkan guru sebagai agen perubahan sosial.
Dalam penilaian autentik , siswa dapat menjadi partisipa aktif dalam aktivitas penilaian mengigat instrumen yang digunakan tidak terbatas pada tes saja yang memungkinkan kerap memberikan tekanan tertentu pada siswa secara psikologis yang merasa cemas terhadap hasil tes yang dapat menurungkan dan meningkatkan penghargaan atas diri mereka. Dalam kaitan dengan peran guru, penilaian autentik membutuhkan situasi pembelajaran yang student- centered dan situasi tersebut .
Menuntut guru agar lebih proaktif dalam membantu perkembangan belajar siswa , menjadi fasilitator, serta guru sendiri dapat mengevaluasi strategi pembelajaran yangtelah diterapkannya.
Masyarakat dalam konteks ini diharapkan dapat lebih proaktif pula dalam memantau perkembangan belajar anaknya serta dapat meminta laporan perkembangan belajar anaknya secara komperehensif dan objektif dalam waktu berkala kepada sekolah sebagai bagian dari akuntabilitas publik dari stekeholders pendidikan kepada pihak pelaksana pendidikan. Dengan demikaian optimis bahwa penilaianautentik dapat dijadikan alternatif dalam konteks pelaksanaan penilaian perkembangan belajar siswa dan kompetensi siswa dilihat dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
1. Penilaian kinerja adalah sebagai suatu cara atau proses pengumpulan data dengan cara yang sistematis untuk membuat keputusan tentang individu yang diamati.Ada lima hal utama yang tersirat dan tersurat pada definisi tersebut ,yaitu proses,pengumpulan data, pengamatan sistematik,integrasi data,dan keputusan individu.
2. Portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan terbaik yang dimiliki siswa baik berupa pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, yang paling berarti sebagaihasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu.
3. Penilaian autentik yaitu suatu penilaian yang melibatkan siswa dalam tugas- tugas autentik yang bermanfaat, penting dan bermakna
- Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu dalam pembuatan makalah selanjutnya agar sekiranya buku yang membahas tentang judul makalah ini lebih di perbanyak referensinya terutama pada perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansyur, dkk.2009. Asesmen Pembelajaran di Sekolah.Yogyakarta: Multi Pressindo.
No comments:
Post a Comment