MAKALAH MASALAH YANG DIHADAPI SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Peserta didik pada umumnya tentu perlu mendapat suatu bimbingan selain
dari orang tua yaitu pihak sekolah guna membentuk karakter peserta didik. Namun
antara satu individu satu dengan individu lain tentu memiliki bermacam-macam
karakteristik masing-masing. Memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama
dengan individu lain.
Oleh karena itu proses perkembangan yang dialami masing-masing peserta didik
berbeda-beda dalam keadaan fisik, intelektual , kemampuan, dan bahasanya.
Pendidik hendaknya harus mampu memahami perbedaan – perbedaan karakter masing-masing
anak didiknya .
Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
anak, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang
tidak tahu menjadi tahu,dari yang tidak bisa menjadi bisa dan dari yang
berperilaku kurang baik menjadi baik .Kondisi tersebut, selama ini sedikit kurang
diperhatikan oleh pendidik, jadi kadang banyak peserta didik yang kurang
memperhatikan dengan apa yang telah di ajarkan guru .
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan
motorik peserta didik, diantaranya factor dalam diri individu dan factor
dalam luar diri individu .
B.
Rumusan Masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di Sekolah
Dasar
Menjelaskan cara penyelesaian masalah yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. Menjelaskan dampak-dampak yang timbul akibat permasalahan yang dihadapi
Memberikan solusi dan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Mengevaluasi dan menindak lanjuti berdasarkan permasalahan yang ada.
Menjelaskan cara penyelesaian masalah yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. Menjelaskan dampak-dampak yang timbul akibat permasalahan yang dihadapi
Memberikan solusi dan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Mengevaluasi dan menindak lanjuti berdasarkan permasalahan yang ada.
C.
Tujuan
1.
Mengetahui masalah-masalah yang
sedang dihadapi oleh siswa Sekolah Dasar.
2.
Memberikan solusi yang tepat dan
mengetahui bagaimana cara penyelesaiannya.
3.
Mengidentifikasi perkembangan
belajar pada diri peserta didik.
4.
Menjelaskan dampak negatif yang
timbul apabila permasalahan tersebut tidak bisa diatasi,dan juga dampak positif
yang timbul apabila permasalahan tersebut bisa diatasi.
5.
Bisa mengetahui beragam permasalahan
pada siswa dan beragam permasalahan tersebut dapat teratasi.
BAB II
PEMBAHSAN
A.Identifikasi Masalah
Identifikasi Siswa
Nama : Farhan Saputra
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Sekolah : MI AL-HUSNA
Kelas : 5
Tempat Tanggal Lahir : Palembang 26 April 2003
Umur : 10 Tahun
Agama : Islam
2.Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Maman
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Buruh
Penghasilan / bulan : < 1.000.000,00
Nama Ibu : Neneng
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama : Farhan Saputra
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Sekolah : MI AL-HUSNA
Kelas : 5
Tempat Tanggal Lahir : Palembang 26 April 2003
Umur : 10 Tahun
Agama : Islam
2.Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Maman
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Buruh
Penghasilan / bulan : < 1.000.000,00
Nama Ibu : Neneng
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Farhan adalah siswa yang tergolong
hiperaktif, dimana dia sering mengganggu teman-temannya di kelas atau pun
dilingkungan sekolahnya. Dia dikenal siswa yang cukup bandel, sering membuat
keributan dikelas pada saat terjadi proses belajar mengajar.
Karena sifat bandelnya tersebut
Farhan kurang disukai dengan teman-temannya, namun walau begitu Farhan juga
termasuk siswa yang pandai bergaul, terbukti dari lingkungan sekolah farhan
cukup memiliki banyak teman.
Farhan termasuk siswa yang malas
belajar sehingga guru-guru pun hafal kepadanya karena sifat malasnya tersebut,
Farhan jarang membuat tugas sendiri, kalaupun mengerjakan PR nya pasti didapat
dari mencontek jawaban tugas temannya.
Dalam kegiatan belajar-mengajar
Farhan sering tidak memperhatikan penjelasan dari guru-gurunya, justru banyak
membuat kekacauan dikelas, menciptakan keributan, dan justru mengganggu
teman-temannya yang sedang belajar, hal ini membuat teman-teman dikelasnya
menjadi tidak nyaman. Bahkan Farhan tidak sopan dengan guru-gurunya, membantah
ketika dinasehati.
Semangat belajar Farhan sangatlah rendah, oleh sebab itu apa yang
telah iya kerjakan sama hasilnya dengan prestasi yang diraihnya. Padahal Kedua
orang tua Farhan juga selalu mendukung dan selalu memperhatikan Farhan saat
belajar dirumah namun farhan tidak seriusn dalam belajar. Namun kelemahanya Ke
dua orang tuanya kurang memperhatikan kondisi belajar Farhan di Sekolah, karena
sibuk bekerja. Namun Farhan tidak pernah bolos sekolah. Ketika Farhan mulai
masuk dikelas cenderung tidak memperhatikan pelajaran malah asyik ngobrol
dengan temannya, farhan juga jarang aktif di kelasnya, tidak pernah menjawap
pertanyaan yang diberikan guru, dan seakan acuh terhadap pelajaran .
Farhan juga tidak pernah bertanya kepada guru setelah guru menjelaskan
materi. Farhan tidak pernah mengerjakan tugas, dan ketika gurunya bertanya mengapa
tidak dikerjakan alasan Farhan adalah lupa. Farhan lamban mengerjakan
tugas disekolah ,pada saat ulangan pun nilainya cenderung menurun .
Kemudian dilakukan evaluasi sesuai masalah yang dialami Farhan yang
terlihat . Dan seterusnya dapat diperkirakan sifat dan jenis masalah yang telah
dihadapi Farhan.
Dalam pengamatan terlihat Farhan lebih asyik mengobrol dengan temannya, dibanding mendengarkan materi yang di jelaskan oleh guru, maka Farhan disimpulkan terpengaruh buruk dari teman sekitar . Farhan harus mendapatkan bimbingan khusus guna mengetahui masalah yang telah dialami Farhan. Perkiraan penyebab masalah yang timbul pada diri farhan tersebut selanjutkan akan diuraikan / dalam penetapan masalah yang timbul pada diri Farhan dalam diagnosis
Dalam pengamatan terlihat Farhan lebih asyik mengobrol dengan temannya, dibanding mendengarkan materi yang di jelaskan oleh guru, maka Farhan disimpulkan terpengaruh buruk dari teman sekitar . Farhan harus mendapatkan bimbingan khusus guna mengetahui masalah yang telah dialami Farhan. Perkiraan penyebab masalah yang timbul pada diri farhan tersebut selanjutkan akan diuraikan / dalam penetapan masalah yang timbul pada diri Farhan dalam diagnosis
B.Diagnosis Terhadap Kasus Farhan
Setelah melakukan Identifikasi masalah,langkah selanjutnya adalah
langkah diagnosis yaitu penetapan masalah .Dalam langkah ini dilakukan
pengumpulan informasi yang bersumber dari orang tua Farhan, Saudara Farhan ,tetangga
tetangga ,teman-teman dekat Farhan, serta guru yang bersangkutan .Dari
informasi yang telah didapatkan , Farhan tampaknya terlihat seperti putus
harapan sehingga dia berbuat semaunya, sepertinya dia mencari perhatian yang
lain..
Berdasarkan analisis ,kemudian ditetapkan jenis masalah ,bentuk masalah
yang tengah dihadapi Farhan adalah dikarenakan ke arah negative.
Setelah menganalisis masalah yang dihadapi Farhan, perubahan sifat
buruknya juga disebabkan oleh beberapa hal lain antara lain faktor internal dan
eksternal :
Faktor Internal
Faktor Internal
1
Belajar berkurang karena kurang
diperhatikan
2
Merasa ingin lebih diperhatikan lagi
oleh kedua orang tuanya
3
Kurang menghargai guru mengajar (
kurang memperhatikan pelajaran )
4
Emosi kurang terkendali
Faktor Eksternal
1
Lingkungan belajar siswa ( keluarga
) .Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar Farhan
2
kurangnya dukungan motivasi belajar
3
Kedua orang tua terlalu sibuk
mementingkan pekerjaan masing-masing
4
Orang tua terlalu sering bertengkar
di depan anaknya langsung
Setelah melakukan diagnosis, penulis melakukan beberapa hal Pemberian
bimbingan secara khusus guna penyelesaian, solusi terhadap kasus Farhan yaitu :
1
Bekerja sama dengan orang tua
siswa
2
Berkomunikasi dengan orang tua siswa
guna penyelesaian masalah
3
Pemberian motivasi, dukungan dan
arahan positif
Beberapa kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi siswa bisa diselesaikan yaitu :
1
Prestasi siswa akan bisa terus
meningkat
2
Kemampuan bakat siswa akan semakin
berkembang
3
Pandangan siswa tentang masa depannya
akan lebih cerah
4
Siswa akan kembali mempunyai
semangat belajar yang tinggi
Adapun
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila masalah yang dihadapi siswa
tidak bias diselesaikan :
1.
Semangat belajar siswa akan semakin
menurun dan semakin memburuk
2.
Prestasi siswa akan semakin menurun
3.
Siswa akan semakin terpuruk dan akan
menjadi siswa yang berperilaku negatif
4.
Kemampuan bakat siswa akan terpendam
dan tidak bisa berkembang.
5.
Siswa tidak akan punya pandangan ke
depan untuk masa depannya ( cita-cita )
6.
Hubungan siswa dengan kedua orang
tuanya akan semakin memburuk
C.Alih Tangan Kasus Farhan
C.Alih Tangan Kasus Farhan
Dari jenis masalah yang sedang dihadapi Farhan, penulis belum melakukan
alih tangan khusus, mengingat kasus tersebut juga menyangkut urusan rumah
tangga keluarga Farhan, pihak sekolah maupun guru, hanya memberi solusi,
bimbingan, arahan positif kepada pihak orang tua maupun kepada Farhan, guna
mengembalikan semangat belajar Farhan yang tinggi .
D. Bimbingan untuk Mengatasi Menurunnya semangat belajar yang dihadapi
Farhan
Adapun bimbingan yang dapat diberikan kepada siswa untuk mengatasi
masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1
Bimbingan individu. Pihak guru dan
orang tua hendaknya mampu menanamkan keyakinan kepada siswa agar tetap semangat
dalam belajar meskipun siswa menghadapi suatu masalah yang berat.
2
Memberi pengertian kepada siswa
untuk mengatur kegiatannya di rumah ataupun di sekolah, jangan sampai kegiatan
bermain mengganggu tugas utama sebagai siswa yaitu belajar .Mengingatkan kepada
siswa bahwa suatu kemampuan belajar haruslah dikembangkan, dan memotivasi siswa
agar mengoptimalkan belajar sehingga prestasi tidak akan menurun, dan
kemungkinan prestasi akan bisa terus dipertahankan juga semakin meningkat. Mengusahakan
siswa untuk sering bertemu dan belajar bersama dengan orang yang dipercaya dan
mengerti keadaan siswa, dan interaksi social siswa tidak akan terpuruk serta
berkembang secara teratur .
3
Mengusahakan siswa untuk bisa
terbuka kepada orang tua ataupun guru pembimbing agar jika siswa mengalami
masalah maka gugu pembimbing bias maupun orang tua memberi solusi. Menciptakan
kedisiplinan kepada anak ,orang tua atau pun guru pembimbing dapat menciptakan
disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan
.
4
Kerjasama dengan orang tua juga
sebaiknya mampu memberikan perannya dalam hal-hal berikut: Orang tua hendaknya
memberikan perhatian yang penuh kepada siswa, agar dapat menambah semangat
siswa,untuk belajar lebih baik lagi ,meskipun keadaan orang tua kurang harmonis.
Orang tua hendaknya memberikan semangat kepada siswa agar selalu giat belajar. Orang
tua harus selalu mengingatkan kepada siswa untuk memanfaatkan waktu luangnya
untuk belajar .
5
Kerjasama dengan guru
Guru hendaknya melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa dan memberi
motivasi siswa untuk terus belajar, dan mempertahankan prestasinya
Guru sebaiknya bertanya langsung kepada siswa guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya hendaknya mencari situasi yang tepat untuk berkomunikasi secara terbuka dengan siswa, setelah itu ajak anak untuk mengungkapkan penyebab iya malas belajar .
Guru sebaiknya bertanya langsung kepada siswa guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya hendaknya mencari situasi yang tepat untuk berkomunikasi secara terbuka dengan siswa, setelah itu ajak anak untuk mengungkapkan penyebab iya malas belajar .
Guru hendaknya member perhatian yang khusus kepada siswa guna keberhasilan
siswa dalam belajar, dan melakukan bimbingan dalam bentuk tambahan waktu
belajar
Guru seharusnya melakukan hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua dan melaporkan kepada orang tua tentang perkembangan siswa dalam belajar
Guru hendaknya menegakkan kedisiplinan kepada siswa, bilamana siswa melakukan suatu pelanggaran saat belajar dan siswa meninggalkan kesepakatan yang telah disepakati,apabila siswa melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik, untuk mengalihkannya gunakan konsekuensi logis yang yang dapat diterima oleh akal pikiran siswa
Guru seharusnya melakukan hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua dan melaporkan kepada orang tua tentang perkembangan siswa dalam belajar
Guru hendaknya menegakkan kedisiplinan kepada siswa, bilamana siswa melakukan suatu pelanggaran saat belajar dan siswa meninggalkan kesepakatan yang telah disepakati,apabila siswa melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik, untuk mengalihkannya gunakan konsekuensi logis yang yang dapat diterima oleh akal pikiran siswa
E. Kegiatan Tindak Lanjut
Dalam upaya memberikan layanan terhadap Farhan dan siswa lain yang juga
mengalami penurunan dalam belajar, penulis merekomendasikan pihak sekolah untuk
melakukan beberapa kegiatan diantaranya :
1
Memberikan motivasi Intrinsik dan
ekstrinsik
·
Motivasi Intrinsik
Motivasi yang dimaksud adalah pemberian dorongan yang berasal dari dalam
diri individu dan guru memberikan dorongan untuk siswa belajar. Karena
motivasi intrinsic memiliki pengaruh yang efektif karena motivasi intrinsic
relative lebih lama dan tidak akan tergantung pada motivasi dari luar. Guru memberikan
dorongan kepada siswa yang bersumber pada diri individu untuk lebih maju ,lebih
kreatif dan bersifat positif dalam menghadapi suatu masalah.
·
Motivasi Ekstrinsik
Adalah faaktor yang dating dari luar diri individu tetepi member
pengaruh terhadap kemauan belajar siswa. Seperti pujian, peraturan, tata
tertib, teladan guru, orang tua.
Jadi guru memberikan dorongan spiritual kepada siswa, berupa memberi pujian kepada siswa,memberi tata tertib, menciptakan kedisiplinandi sekolah ataupun di rumah, guru memberi contoh teladan yang baik kepada siswanya, dengan begitu siswa tidak akan berbuat melanggar peraturan dalam kegiatan pembelajaran, siswapun akan merasa nyaman, tanpa beban dan masalah.
Jadi guru memberikan dorongan spiritual kepada siswa, berupa memberi pujian kepada siswa,memberi tata tertib, menciptakan kedisiplinandi sekolah ataupun di rumah, guru memberi contoh teladan yang baik kepada siswanya, dengan begitu siswa tidak akan berbuat melanggar peraturan dalam kegiatan pembelajaran, siswapun akan merasa nyaman, tanpa beban dan masalah.
2. Pihak sekolah hendaknya menyediakan guru pembimbing khusus guna
mengatasi kasus Farhan ataupun kasus Perkembengan belajar lainnya. Mungkin
dengan adanya guru pembimbing khusus siswa akan dengan mudah menceritakan
setiap masalah Belajar nya kepada guru pembimbing, dengan begitu gugu
pembimbing akan memberi solusi langsung kepada siswa untuk menyelesaiakan
masalahnya tanpa harus siswa berbuat semaunya sendiri karena merasa patah
semangat dan putus harapan dengan mengahadapi berbagai masalah yang
dihadapi .
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah dibahas ,maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar, tidak hanya didukung dari pihak sekolah saja, namun
orang tua juga berperan penting dalam perkembangan belajar siswa. Orang tua dan
pihak sekolah harus sama-sama mendukung proses pembelajaran siswa guna
membentuk karakter siswa. Anak Sekolah Dasar pada umumnya masih banyak
memerlukan dukungan, bimbingan, arahan, perhatian dari orang tua untuk
memotivasi belajarnya, bukan hanya dari pihak sekolah saja.
Dan pada dasarnya bimbingan atau arahan merupakan proses memberikan
bantuan kepada pihak siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri
sendiri dan sekitarnya,yang selanjutnya dapat diambil keputusan untuk melangkah
maju guna menolong diri sendiri dalam menghadapi berbagai masalah. Dimana
bimbingan dan pendidikan anak usia dini sangatlah dibutuhkan guna membentuk
karakter dasar siswa
B.
Saran
1.
Bagi Guru
Diharapkan pihak sekolah memperhatikan masing – masing siswanya, khususnya
siswa yang terlibat dalam masalah. Pihak sekolah diharapkan tidak hanya menjadi
fasilitator bagi siswa namun juga sebagai motivator. Diharapkan ada kerjasama, komunikasi
yang terus berjalan antara sekolah dengan wali murid. Diharapkan pihak sekolah
dapat mengetahui perkembangan belajar masing-masing siswanya, khususnya siswa
yang terlibat dalam masalah sehingga tidak akan membuat siswanya mengurangi
semangat belajar
2.Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua banyak meluangkan waktu untuk memperhatikan
perkembangan belajar anaknya di sekolah ataupun di rumah. Hendaknya orang tua
jangan sampai bertengkar di depan anak, karena itu akan semakin membuat anak
terpuruk,merasa menyerah, kurang diperhatikan, putus harapan. Orang tua
hendaknya memberikan keleluasan kepada anak untuk menentukan pilihannya,namun
dalam pengawasan orang tua
Selalu memberikan motivasi, semangat rarahan-arahan yang mengarah pada hal positif. Orang tua seharusnya bekerja sama dengan sekolah,agar saat anak merasa terpuruk karena orang tua, orang tua dapat meminta sekolah untuk memotivasi anak, memberi semangat, agar hal tersebut tidak sampai mengurangi semngat belajarnya. Orang tua seharusnya menjadi tempat bersandar anak, berbagi keluh kesah, memberi perhatian, sehingga anak akan merasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
Selalu memberikan motivasi, semangat rarahan-arahan yang mengarah pada hal positif. Orang tua seharusnya bekerja sama dengan sekolah,agar saat anak merasa terpuruk karena orang tua, orang tua dapat meminta sekolah untuk memotivasi anak, memberi semangat, agar hal tersebut tidak sampai mengurangi semngat belajarnya. Orang tua seharusnya menjadi tempat bersandar anak, berbagi keluh kesah, memberi perhatian, sehingga anak akan merasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
No comments:
Post a Comment