Monday, March 3, 2014

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    PENDAHULUAN
Peserta didik pada umumnya tentu perlu mendapat suatu bimbingan selain dari orang tua yaitu pihak sekolah guna membentuk karakter peserta didik. Namun antara satu individu satu dengan individu lain tentu memiliki bermacam-macam karakteristik masing-masing. Memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan individu lain.
Oleh karena itu proses perkembangan yang dialami masing-masing peserta didik berbeda-beda dalam keadaan fisik, intelektual , kemampuan, dan bahasanya. Pendidik hendaknya harus mampu memahami perbedaan – perbedaan karakter masing-masing anak didiknya .
Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu,dari yang tidak bisa menjadi bisa dan dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik .Kondisi tersebut, selama ini sedikit kurang diperhatikan oleh pendidik, jadi kadang banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dengan apa yang telah di ajarkan guru .
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan motorik  peserta didik, diantaranya factor dalam diri individu dan factor dalam luar diri individu .
B.     Rumusan Masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di Sekolah Dasar
Menjelaskan cara penyelesaian masalah yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. Menjelaskan dampak-dampak yang timbul akibat permasalahan yang dihadapi
Memberikan solusi dan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Mengevaluasi dan menindak lanjuti berdasarkan permasalahan yang ada.
C.     Tujuan
1.      Mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa Sekolah Dasar.
2.      Memberikan solusi yang tepat dan mengetahui bagaimana cara penyelesaiannya.
3.      Mengidentifikasi perkembangan belajar pada diri peserta didik.
4.      Menjelaskan dampak negatif yang timbul apabila permasalahan tersebut tidak bisa diatasi,dan juga dampak positif yang timbul apabila permasalahan tersebut bisa diatasi.
5.      Bisa mengetahui beragam permasalahan pada siswa dan beragam permasalahan tersebut dapat teratasi.


BAB II
PEMBAHSAN
A.Identifikasi Masalah
Identifikasi Siswa
Nama                                        : Farhan Saputra
Jenis Kelamin                          : Laki- Laki
Sekolah                                   : MI AL-HUSNA
Kelas                                       : 5
Tempat Tanggal Lahir             : Palembang 26 April 2003
Umur                                       : 10 Tahun
Agama                                     : Islam

2.Identitas Orang Tua
Nama   Ayah                           :  Maman
Pendidikan                              : SLTP
Pekerjaan                                 : Buruh
Penghasilan / bulan                 :  < 1.000.000,00

Nama Ibu                                : Neneng
Pendidikan                              : SMU
Pekerjaan                                 : Ibu Rumah Tangga
            Farhan adalah siswa yang tergolong hiperaktif, dimana dia sering mengganggu teman-temannya di kelas atau pun dilingkungan sekolahnya. Dia dikenal siswa yang cukup bandel, sering membuat keributan dikelas pada saat terjadi proses belajar mengajar.
            Karena sifat bandelnya tersebut Farhan kurang disukai dengan teman-temannya, namun walau begitu Farhan juga termasuk siswa yang pandai bergaul, terbukti dari lingkungan sekolah farhan cukup memiliki banyak teman.
            Farhan termasuk siswa yang malas belajar sehingga guru-guru pun hafal kepadanya karena sifat malasnya tersebut, Farhan jarang membuat tugas sendiri, kalaupun mengerjakan PR nya pasti didapat dari mencontek jawaban tugas temannya.
            Dalam kegiatan belajar-mengajar Farhan sering tidak memperhatikan penjelasan dari guru-gurunya, justru banyak membuat kekacauan dikelas, menciptakan keributan, dan justru mengganggu teman-temannya yang sedang belajar, hal ini membuat teman-teman dikelasnya menjadi tidak nyaman. Bahkan Farhan tidak sopan dengan guru-gurunya, membantah ketika dinasehati.
Semangat belajar Farhan sangatlah rendah, oleh sebab itu  apa yang telah iya kerjakan sama hasilnya dengan prestasi yang diraihnya. Padahal Kedua orang tua Farhan juga selalu mendukung dan selalu memperhatikan Farhan saat belajar dirumah namun farhan tidak seriusn dalam belajar. Namun kelemahanya Ke dua orang tuanya kurang memperhatikan kondisi belajar Farhan di Sekolah, karena sibuk bekerja. Namun Farhan tidak pernah bolos sekolah. Ketika Farhan mulai masuk dikelas cenderung tidak memperhatikan pelajaran malah asyik ngobrol dengan temannya, farhan juga jarang aktif di kelasnya, tidak pernah menjawap pertanyaan yang diberikan guru, dan seakan acuh terhadap pelajaran .
Farhan juga tidak pernah bertanya kepada guru setelah guru menjelaskan materi. Farhan tidak pernah mengerjakan tugas, dan ketika gurunya bertanya mengapa tidak dikerjakan alasan Farhan  adalah lupa. Farhan lamban mengerjakan tugas disekolah ,pada saat ulangan pun nilainya cenderung menurun . 
Kemudian dilakukan evaluasi sesuai masalah yang dialami Farhan yang terlihat . Dan seterusnya dapat diperkirakan sifat dan jenis masalah yang telah dihadapi Farhan.
Dalam pengamatan terlihat Farhan lebih asyik mengobrol dengan temannya, dibanding mendengarkan materi yang di jelaskan oleh guru, maka Farhan disimpulkan  terpengaruh buruk dari teman sekitar . Farhan harus mendapatkan bimbingan khusus guna mengetahui masalah yang telah dialami Farhan.  Perkiraan penyebab masalah yang timbul pada diri  farhan tersebut selanjutkan akan diuraikan / dalam penetapan masalah yang timbul pada diri Farhan dalam diagnosis
B.Diagnosis Terhadap Kasus Farhan
Setelah melakukan Identifikasi masalah,langkah selanjutnya adalah langkah diagnosis yaitu penetapan masalah .Dalam langkah ini dilakukan pengumpulan informasi yang bersumber dari orang tua Farhan, Saudara Farhan ,tetangga tetangga ,teman-teman dekat Farhan, serta guru yang bersangkutan .Dari informasi yang telah didapatkan , Farhan tampaknya terlihat seperti putus harapan sehingga dia berbuat semaunya, sepertinya dia mencari perhatian yang lain..
Berdasarkan analisis ,kemudian ditetapkan jenis masalah ,bentuk masalah yang tengah dihadapi Farhan adalah dikarenakan ke arah negative.
Setelah menganalisis masalah yang dihadapi Farhan, perubahan sifat buruknya juga disebabkan oleh beberapa hal lain antara lain faktor internal dan eksternal :
        Faktor Internal
1        Belajar berkurang karena kurang diperhatikan
2        Merasa ingin lebih diperhatikan lagi oleh kedua orang tuanya
3        Kurang menghargai guru mengajar ( kurang memperhatikan pelajaran )
4        Emosi kurang terkendali
Faktor Eksternal
1        Lingkungan belajar siswa ( keluarga ) .Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar Farhan
2        kurangnya dukungan motivasi belajar
3        Kedua orang tua terlalu sibuk mementingkan pekerjaan masing-masing
4        Orang tua terlalu sering bertengkar di depan anaknya langsung
Setelah melakukan diagnosis, penulis melakukan beberapa hal Pemberian bimbingan secara khusus guna penyelesaian, solusi terhadap kasus Farhan yaitu :
1        Bekerja sama dengan orang tua siswa  
2        Berkomunikasi dengan orang tua siswa guna penyelesaian masalah 
3        Pemberian motivasi, dukungan dan arahan positif 
  
Beberapa kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi siswa bisa diselesaikan yaitu :
1        Prestasi siswa akan bisa terus meningkat
2        Kemampuan bakat siswa akan semakin berkembang
3        Pandangan siswa tentang masa depannya akan lebih cerah
4        Siswa akan kembali mempunyai semangat belajar yang tinggi
Adapun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila masalah yang dihadapi siswa tidak bias diselesaikan  :
1.      Semangat belajar siswa akan semakin menurun dan semakin memburuk
2.      Prestasi siswa akan semakin menurun
3.      Siswa akan semakin terpuruk dan akan menjadi siswa yang berperilaku negatif 
4.      Kemampuan bakat siswa akan terpendam dan tidak bisa berkembang.
5.      Siswa tidak akan punya pandangan ke depan untuk masa depannya ( cita-cita )
6.      Hubungan siswa dengan kedua orang tuanya akan semakin memburuk

C.Alih Tangan Kasus Farhan
Dari jenis masalah yang sedang dihadapi Farhan, penulis belum melakukan alih tangan  khusus, mengingat kasus tersebut juga menyangkut urusan rumah tangga keluarga Farhan, pihak sekolah maupun guru, hanya memberi solusi, bimbingan, arahan positif kepada pihak orang tua maupun kepada Farhan, guna mengembalikan semangat belajar Farhan yang tinggi . 
D. Bimbingan untuk Mengatasi Menurunnya semangat belajar yang dihadapi Farhan
Adapun bimbingan yang dapat diberikan kepada siswa untuk mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1        Bimbingan individu. Pihak guru dan orang tua hendaknya mampu menanamkan keyakinan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar meskipun siswa  menghadapi  suatu masalah yang berat.
2        Memberi pengertian kepada siswa untuk mengatur kegiatannya di rumah ataupun di sekolah, jangan sampai kegiatan bermain mengganggu tugas utama sebagai siswa yaitu belajar .Mengingatkan kepada siswa bahwa suatu kemampuan belajar haruslah dikembangkan, dan memotivasi siswa agar mengoptimalkan belajar sehingga prestasi tidak akan menurun,  dan kemungkinan prestasi akan bisa terus dipertahankan juga semakin meningkat. Mengusahakan siswa untuk sering bertemu dan belajar bersama dengan orang yang dipercaya dan mengerti keadaan siswa, dan interaksi social siswa tidak akan terpuruk serta berkembang secara teratur .
3        Mengusahakan siswa untuk bisa terbuka kepada orang tua ataupun guru pembimbing agar jika siswa mengalami masalah maka gugu pembimbing bias maupun orang tua  memberi solusi. Menciptakan kedisiplinan kepada anak ,orang tua atau pun guru pembimbing dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan .
4        Kerjasama dengan orang tua juga sebaiknya mampu memberikan perannya dalam hal-hal berikut: Orang tua hendaknya memberikan perhatian yang penuh kepada siswa, agar dapat menambah semangat siswa,untuk belajar lebih baik lagi ,meskipun keadaan orang tua kurang harmonis. Orang tua hendaknya memberikan semangat kepada siswa agar selalu giat belajar. Orang tua harus selalu mengingatkan kepada siswa untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar .
5        Kerjasama dengan guru
Guru hendaknya melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa dan memberi motivasi siswa untuk terus belajar, dan mempertahankan prestasinya
Guru sebaiknya bertanya langsung kepada siswa guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya hendaknya mencari situasi yang tepat untuk berkomunikasi secara terbuka dengan siswa, setelah itu ajak anak untuk mengungkapkan penyebab iya malas belajar .
Guru hendaknya member perhatian yang khusus kepada siswa guna keberhasilan siswa dalam belajar, dan melakukan bimbingan dalam bentuk tambahan waktu belajar
Guru seharusnya melakukan hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua dan melaporkan kepada orang tua tentang perkembangan siswa dalam belajar
Guru hendaknya menegakkan kedisiplinan kepada siswa, bilamana siswa melakukan suatu pelanggaran saat belajar dan siswa meninggalkan kesepakatan yang telah disepakati,apabila siswa melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik, untuk mengalihkannya gunakan konsekuensi logis yang yang dapat diterima oleh akal pikiran siswa
E. Kegiatan Tindak Lanjut
Dalam upaya memberikan layanan terhadap Farhan dan siswa lain yang juga mengalami penurunan dalam belajar, penulis merekomendasikan pihak sekolah untuk melakukan beberapa kegiatan diantaranya :
1        Memberikan motivasi Intrinsik dan ekstrinsik
·         Motivasi Intrinsik
Motivasi yang dimaksud adalah pemberian dorongan yang berasal dari dalam diri individu dan  guru memberikan  dorongan untuk siswa belajar. Karena  motivasi intrinsic memiliki pengaruh yang efektif karena motivasi intrinsic relative lebih lama dan tidak akan tergantung pada motivasi dari luar. Guru memberikan dorongan kepada siswa yang bersumber pada diri individu untuk lebih maju ,lebih kreatif dan bersifat positif dalam menghadapi suatu masalah.
·         Motivasi Ekstrinsik
Adalah faaktor yang dating dari luar diri individu tetepi member pengaruh terhadap kemauan belajar siswa. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua.
Jadi guru memberikan dorongan spiritual kepada siswa, berupa memberi pujian kepada siswa,memberi tata tertib, menciptakan kedisiplinandi sekolah ataupun di rumah, guru memberi contoh teladan yang baik kepada siswanya, dengan begitu siswa tidak akan berbuat melanggar peraturan dalam kegiatan pembelajaran, siswapun akan merasa nyaman, tanpa beban dan masalah.
2.  Pihak sekolah hendaknya menyediakan guru pembimbing khusus guna mengatasi kasus Farhan ataupun kasus Perkembengan belajar lainnya. Mungkin dengan adanya guru pembimbing khusus siswa akan dengan mudah menceritakan setiap masalah Belajar nya kepada guru pembimbing, dengan begitu gugu pembimbing akan memberi solusi langsung kepada siswa untuk menyelesaiakan masalahnya tanpa harus siswa berbuat semaunya sendiri karena merasa patah semangat dan putus harapan dengan mengahadapi berbagai  masalah yang dihadapi .
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah dibahas ,maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar, tidak hanya didukung dari pihak sekolah saja, namun orang tua juga berperan penting dalam perkembangan belajar siswa. Orang tua dan pihak sekolah harus sama-sama mendukung proses pembelajaran siswa guna membentuk karakter siswa. Anak Sekolah Dasar pada umumnya masih banyak memerlukan dukungan, bimbingan, arahan, perhatian  dari orang tua untuk memotivasi belajarnya, bukan hanya dari pihak sekolah saja.
Dan pada dasarnya bimbingan atau arahan merupakan proses memberikan bantuan kepada pihak siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan sekitarnya,yang selanjutnya dapat diambil keputusan untuk melangkah maju guna menolong diri sendiri dalam menghadapi berbagai masalah. Dimana bimbingan dan pendidikan anak usia dini sangatlah dibutuhkan guna membentuk karakter dasar siswa
B.     Saran
1.      Bagi Guru 
Diharapkan pihak sekolah memperhatikan masing – masing siswanya, khususnya siswa yang terlibat dalam masalah. Pihak sekolah diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator bagi siswa namun juga sebagai motivator. Diharapkan ada kerjasama, komunikasi yang terus berjalan antara sekolah dengan wali murid. Diharapkan pihak sekolah dapat mengetahui perkembangan belajar masing-masing siswanya, khususnya siswa yang terlibat dalam masalah sehingga tidak akan membuat siswanya mengurangi semangat belajar
2.Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua banyak meluangkan waktu untuk memperhatikan perkembangan belajar anaknya di sekolah ataupun di rumah. Hendaknya orang tua jangan sampai bertengkar di depan anak, karena itu akan semakin membuat anak terpuruk,merasa menyerah, kurang diperhatikan, putus harapan. Orang tua hendaknya memberikan keleluasan kepada anak untuk menentukan pilihannya,namun dalam pengawasan orang tua
Selalu memberikan motivasi, semangat rarahan-arahan yang mengarah pada hal positif. Orang tua seharusnya bekerja sama dengan sekolah,agar saat anak merasa terpuruk karena orang tua, orang tua dapat meminta sekolah untuk memotivasi anak, memberi semangat, agar hal tersebut tidak sampai mengurangi semngat belajarnya. Orang tua seharusnya menjadi tempat bersandar anak, berbagi keluh kesah, memberi perhatian, sehingga anak akan merasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.

No comments:

Post a Comment