MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE DISKUSI KELOMPOK
Selasa, 25 September 2012
MAKALAH PTK :
MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR DENGAN
MENERAPKAN
METODE DISKUSI KELOMPOK
Oleh :
Marzuki, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia terdiri dari
berbagai suku yang tinggal di beberapa pulau. Negara Indonesia memiliki bahasa
persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
sangat penting kedudukannya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Bahasa
Indonesia diajarkan sejak kelas 1 SD. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang
dijadikan status sebagai bahasa persatuan sangat penting untuk diajarkan sejak
anak-anak.
Bahasa Indonesia erat kaitannya
dengan guru bahasa Indonesia, yakni orang-orang yang tugasnya setiap hari
membina pelajaran bahasa Indonesia. Dia adalah orang yang merasa bertanggung
jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Dia juga yang akan selalu dituding
oleh masyarakat bila hasil pengajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak
memuaskan. Berhasil atau tidaknya pengajaran bahasa Indonesia memang
diantaranya ditentukan oleh faktor guru, disamping faktor-faktor lainya,
seperti faktor murid, kurikulum (termasuk silabus), bahan pengajaran dan buku,
perpustakaan sekolah dan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran jenisnya
beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan
metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus
betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah sangat mengandalkan
penggunaan metode-metode yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik
akan memikat anak-anak untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia.
Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningkatkan
prestasi siswa dalam bidang bahasa.
Oleh karena itu, meski
dikembangkan suatu model pembelajaran bahasa Indonesia yang sederhana,
sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu
meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Berkenaan dengan hal itu, maka dengan
memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa yaitu dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
Diskusi merupakan jantungnya
bimbingan kelompok. Dengan diskusi kelompok anak mampu bekerjasama,
berinteraksi dan bersosialisasi, bertukar fikiran dan berbagi pengalaman dengan
teman sebayanya selama berada di sekolah.
Berdasarkan pengalaman dalam proses pembelajaran,
penulis ingin memecahkan masalah pembelajaran dengan strategi pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi kelompok, karena diskusi tersebut dapat
dilaksanakan dan diterapkan dengan baik sesuai prosedur di sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah
1.
Apakah pengertian dari metode diskusi kelompok dan
pengertian prestasi belajar
2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengetahui prestasi
belajar?
3.
Apakah ciri-ciri dari penggunaan metode diskusi
kelompok?
4.
Bagaimanakah langkah penggunaan metode diskusi kelompok
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan
permasalahan di atas, penulisan ini bertujuan untuk mengetahui :
1.
Pengertian metode diskusi kelompok dan pengertian
prestasi belajar.
2.
Faktor-faktor yang mempengetahui prestasi belajar?
3.
Ciri-ciri dari penggunaan metode diskusi kelompok?
4.
Langkah penggunaan metode diskusi kelompok dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Manfaat Penulisan
Penulis mengharapkan
dengan hasil penulisan ini dapat:
1. Bagi
guru pembimbing khususnya dan guru pada umumnya, hasil penulisan ini
menghasilkan gambaran peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan
metode diskusi kelompok .
2. Bagi
siswa dapat meningkatkan motivasi belajar, dapat memiliki keberanian untuk
bertanya, memiliki keberanian untuk meningkatkan pendapat dengan penggunaan
metode diskusi kelompok.
3. Bagi
Sekolah, diharapkan dapat mengembangkan kebijakan untuk menciptakan budaya
sekolah yang memfasilitasi dan memperhatikan kebutuhan siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Diskusi Kelompok dan Prestasi
Belajar
1. Pengertian Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi adalah
salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan,
dan keterampilan. (Sumiati, 141, 2008). Tujuan dari metode diskusi adalah untuk
mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk mengidentifikasi
berbagai kemungkinan.
Pembelajaran diskusi
kelompok adalah suatu pembelajaran teman sebaya dimana siswa bekerja dalam
kelompok yang mempunyai tanggung jawab individual maupun kelompok terhadap
ketuntasan tugas-tugas. Pada pembelajaran diskusi kelompok, siswa ditempatkan
pada kelompok-kelompok diskusi dan tinggal bersama sebagai satu kelompok untuk
beberapa minggu atau bulan. Mereka berlatih ketrampilan-ketrampilan untuk
bekerja sama dengan baik, membantu teman dalam kelompoknya masing-masing
(Suradi, 2004).
2. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam setiap kegiatan
manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti dengan pengukuran dan penilaian.
Demikian halnya di dalam proses belajar. Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43)
mengemukakan bahwa “Hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar disebut
hasil belajar atau prestasi belajar”.
Menurut Winkel (1996: 17)
mengemukakan, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang
dicapainya. S. Nasution (1996: 17) mengemukakan, prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam rapor. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 895) menjelaskan
prestasi adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan di
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkat yang
diberikan oleh guru.
Dari beberapa uraian di
atas dapat kita ketahui bahwa prestasi adalah suatu bukti keberhasilan yang
dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat yang lazimnya ditunjukkan
dengan nilai atau angka yang diberikan guru.
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain :
1)
Faktor eksternal.
Syah (2003) menjelaskan
bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan
menjadi dua, yaitu :
a)
Faktor-faktor non sosial
Kelompok faktor ini tak terbilang jumlahnya, misalnya : keadaan udara,
suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya,
pergudangannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis
menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut
alat-alat pelajaran), metode pengajaran.
b)
Faktor-faktor Lingkungan Sosial
(1)
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang
siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi
siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat
menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi
siswa untuk belajar.
(2)
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan
siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya.
(3)
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini
sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifatsifat orangtua,
demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan
aktivitas belajar dengan baik.
2)
Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri si
pelajar
Digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a) Faktor-faktor
Fisiologis
Faktor-faktor
fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(1) Keadaan
tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas
belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan
jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada
yang tidak lelah.
(2) Keadaan
Fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsifungsi panca indera. Bahwa panca
indera dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam
individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan panca
inderanya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu
berlangsung dengan baik.
b) Faktor-faktor
Psikologi
(1) Kecerdasan
siswa / intelegensi siswa
Semakin
tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluag individu tersebut
meraih sukses dalam belajar.
(2) Motivasi
Para
ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin,
1994). Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992) yang termasuk dalam motivasi
intrinsik untuk belajar antara lain :
(a)
Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas.
(b)
Adanya sifat
positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju.
(c)
Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga
mendapat dukungan dari orang-orang penting.
C.
Ciri-Ciri
dalam Penggunaan Metode Diskusi Kelompok
Adapun ciri-ciri dari
penggunaan model pembelajaran diskusi kelompok adalah sebagai berikut:
1.
Siswa bekerja dalam kelompok secara diskusi kelompok
untuk menuntaskan materi belajarnya.
2.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.
3.
Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda.
Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. Pembelajaran
Diskusi kelompok dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan
penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan
pengembangan ketrampilan sosial (Fida Rachmadiati: 2003: 7).
D.
Langkah-langkah
Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Menurut Sharan dkk (1984),
terdapat enam tahapan Diskusi Kelompok yaitu sebagai berikut:
1.
Pemilihan topik
Siswa memilih subtopik
dari topik yang dipelajari, yang biasanya ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini
siswa memilih lembar kegiatan yang disediakan oleh guru. Selanjutnya siswa
diorganisasikan menjadi empat sampai enam anggota tiap kelompok menjadi
kelompok-kelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen
secara akademis maupun etnis.
2.
Perencanaan Diskusi kelompok
Siswa dan guru
merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus tentang subtopik
yang telah dipilih pada tahap pertama.
3.
Implementasi
Siswa menerapkan rencana
yang telah mereka kembangkan didalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran
hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan ketrampilan yang luas dan hendaknya
mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik didalam
maupun diluar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan
menawarkan bantuan bila diperlukan.
4.
Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan
mengevaluasi informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan
bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan sebagai bahan untuk dipresentasikan
kepada seluruh kelas.
5.
Presentasi hasil final
Beberapa kelompok
menyajikan hasil penyelidikannya kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar siswa
yang lain terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh
perspektif luas pada topik itu.
6.
Evaluasi
Siswa dan guru
mengevaluasi tiap konstibusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu
keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau
kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Metode diskusi kelompok merupakan satu metode
pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilan.
Adapun maksud metode diskusi kelompok disini adalah suatu pembelajaran teman
sebaya dimana siswa bekerja dalam kelompok yang mempunyai tanggung jawab
individual maupun kelompok terhadap ketuntasan tugas-tugas. Sedangkan prestasi
belajar suatu bukti keberhasilan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa
dan berbuat yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan
guru.
2.
Dalam meningkatkan prestasi belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain faktor
eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa) seperti lingkungan dan
faktor internal yang berasal dari siswa) seperti minat, intelektual, motivasi
dan lain-lain.
3.
Dari sekian banyak metode pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa lebih baik digunakan metode diskusi
kelompok khususnya materi yang membutuhkan pengetahuan konsep, sehingga sesama
siswa mampu memecahkan masalah.
B.
Saran
1.
Dalam menerapkan metode diskusi kelompok hendaknya di
lakukan bukan hanya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tetapi juga untuk
meningkatkan aktivitas siswa selama pembelajaran.
2.
Melalui penerapan metode diskusi kelompok ini hendaknya
dimaknai sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru
dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran untuk membangkitkan pengetahuan
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Fida
Rachmadiarti. (2001). Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: Unesa University.
Martiningsih.
(2007). Macam-macam metode pembelajaran . [Online]. Tersedia:
http://www.martiningsih.blogspot.com [3 Mei 2012]
Slameto.
(2003). Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Sudjana,
N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Rosda.
Roesiyah
dkk. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Rudi
Susilana. (2007). Media Pembelajaran:
Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana
Prima.
No comments:
Post a Comment